Budidaya Ikan Nila Salin Karawang Diharapkan Berdampak Positif Bagi Masyarakat

23-06-2024 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono beserta Tim Kunspek yang dipimpin Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini saat ke Modeling Budidaya Ikan Nila Salin, Karawang, Jawa Barat, Jumat (21/06/2024). Foto: Galuh/vel

PARLEMENTARIA, Karawang - Modeling Budidaya Ikan Nila Salin milik Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budi Daya (BLUPPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan  (KKP) yang terletak di Dusun Sukajadi, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa Barat telah menggunakan teknologi modern. 

 

Di antaranya telah menggunakan alat seperti mesin pakan otomatis, sistem kincir dan alat pengukur kualitas air berbasis IOT dan tenaga surya. Selain itu, beberapa tambak juga dilengkapi instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) sehingga ramah lingkungan. 

 

Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono pun berharap adanya Modeling Budidaya Ikan Nila Salin ini dapat memiliki dampak positif bagi masyarakat terutama bagi pembudidaya sebagai inspirasi bagi mereka untuk bagaimana melakukan pengembangan budidaya secara modern. 

 

"Paling tidak model ini bisa menginspirasi para pelaku budidaya terutama rakyat. Walaupun mereka tidak bisa langsung nih membuat seperti ini, tapi paling tidak teknologinya bisa diadopsi sedikit-sedikit. Sehingga mudah-mudahan pembudidaya kecil ini bisa melakukan seperti ini dan bisa memproduksi nila salin dalam jumlah produksi yang cukup besar," ujarnya dalam kunjungan kerja spesifik Komisi IV ke Modeling Budidaya Ikan Nila Salin, Karawang, Jawa Barat, Jumat (21/06/2024). 

 

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini berharap Modeling Ikan Nila Salin di Karawang ini akan berhasil. Kemudian dapat melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui pelatihan dan pendidikan serta adanya permodalan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan terutama bagi pembudidaya rakyat. 

 

"Sehingga, saya harapkan misalnya dulu ada ada Kampung Nila, Kampung Bandeng, Kampung Udang, ya paling tidak ada dimunculkan beberapa project yang melibatkan masyarakat misalnya membuat Kampung Nila Salin yang semuanya misalnya atas dorongan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan," tutur legislator dapil Jawa Barat VIII itu. 

 

Modeling Budidaya Ikan Nila Salin ini dibangun mulai tahun 2023 dan memiliki luas 80 hektar. Total produksinya mencapai 7.020 ton/tahun atau senilai Rp 196,5 miliar dengan asumsi harga jual ikan nila salin Rp 28.000/kilogram. 

 

"Yang penting Kementerian Kelautan dan Perikanan serius. Jangan ini hanya jadi model terus yang tidak pernah diaplikasikan ya ke masyarakat. Jadi kuncinya adalah serius dan harus bisa diaplikasikan ke masyarakat," tegasnya. (gal/rdn)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...